Pengalaman Keluarga Dalam Proses Disengagement Pada Mantan Narapidana Terorisme

Main Article Content

Ahmad Amrul Asrar Irfan
Fathul Lubabin Nuqul

Abstract

Disengagement merupakan keputusan seseorang untuk tidak terlibat dalam aksi kekerasan maupun teror yang banyak dilakukan oleh radikal teroris. Dalam memutus mata rantai aliran radikal terorisme dengan kelompoknya secara umum tidaklah mudah, Disengagement mantan narapidana pelaku teror dapat diukur dari peningkatan hubungan sosial individu dengan masyarakat. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu, untuk mengetahui pengalaman keluarga dalam proses Disengagement pada mantan narapidana terorisme. untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dalam proses Disengagement pada mantan narapidana terorisme. untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dalam proses Disengagement pada mantan narapidana terorisme. Penelitian ini memiliki 2 subjek, subjek 1 adalah ibu mantan napi, dan subjek 2 adalah istri mantan napi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman keluarga dalam proses Disengagement terhadap mantan napi teroris cenderung berhasil, peran keluarga menentukan upaya Disengagement seorang napiter. Penerimaan keluarga dan masyarakat memberikan factor protektif  bagi proses lepasnya napiter dari kelompoknya. Dukungan istri, anak dan anggota keluarga lainnya akan mengubah pandangan dan tekanan emosi dalam mencari kebenaran.

Article Details

Section
Articles