Pendampingan Perempuan Penyintas Kekerasan Seksual dengan Disabilitas Psikososial
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Lebih dari 70% kekerasan seksual terjadi dalam relasi dekat antara korban dan pelaku. Ketidaktahuan mengenai bentuk kekerasan seksual dan kesulitan pengelolaan kebutuhan psikologis seringkali membuat individu rentan dimanipulasi diantaranya oleh relasi kuasa dan sexual grooming sehingga menjadi korban kekerasan seksual, apalagi bila relasi ini melibatkan hubungan romantis. Studi ini merupakan studi kasus, bertujuan menggambarkan isu-isu dalam pendampingan perempuan penyintas kekerasan seksual dengan disabilitas psikososial. Responden terdiri dari dua orang, pernah alami kekerasan seksual dalam hubungan romantis. Kekerasan seksual yang dialami berkontribusi terhadap berkembangnya disabilitas psikososial pada dirinya, dan kemudian disabilitas psikososial ini menyumbang pada kerentanannya untuk kembali alami kekerasan seksual pada dirinya. Tema yang muncul dalam pendampingan adalah 1) Kerentanan korban yang membuat mereka terjebak dalam manipulasi; 2) Stigmatisasi masyarakat; 3) Ketidakpercayaan pada sistem terkait institutional betrayal; 4) Pemberdayaan. Rekomendasi dikategorikan pada pencegahan dan penanganan, baik untuk penyintas, keluarga, pendamping, dan masyarakat, dengan fokus untuk pemberdayaan penyintas, dan penelitian berikutnya.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.